LAKONTANWA (Layanan Komprehensif Jiwa Masyarakat)

Kesehatan jiwa merupakan aspek Kesehatan yang penting. Tanpa kesehatan jiwa kehidupan menjadi tidak berarti. Pengukuran (DALYS) Disability Aadjusted Life Yers, yang menggambarkan ukuran beban penyakit menunjukkan gangguan jiwa mengakibatkan beban 8,1 % dari “Global Burdens Of Disease”. Dampak gangguan jiwa terhadap penurunan produktifitas manusia lebih besar dibandingkan dengan Penyakit Jantung, Kanker, Malaria dan TBC sekalipun, hal tersebut mestinya membuat setiap orang dan pemerintah memperhatikan kesehatan jiwa dengan lebih baik.
Berdasarkan data LB 1 angka kunjungan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) di Puskesmas Mlandingan Tahun 2015 adalah 32 dari estimasi 49, ODMK ( Orang Dengan Masalah Kejiwaan ) 586 dari estimasi 1469 dengan jumlah penduduk 22.600, dan ditemukan 1 pasien pasung.

Untuk memecahkan masalah pelayanan kesehatan jiwa sebagaimana disebutkan dalam permasalahan, Puskesmas Mlandingan berinisiatif untuk membuat program inovasi Kesehatan Jiwa yang dapat mewujudkan pelayanan secara komprehensif sehingga mencapai total cakupan kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Mlandingan. Layanan Kesehatan Jiwa dengan 4 fokus pendekatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitasi mulai dari tatanan masyarakat dan Puskesmas, Rumah sakit dan Rumah Sakit Jiwa. Pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas Mlandingan menganut sistem layanan komprehensif, holistik dan paripurna. Melalui penerapan pelayanan ini, masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sejak dini dan sesuai dengan data hasil skreening yang dilakukan.

Puskesmas Mlandingan komitmen melakukan program kesehatan jiwa sejak 2014, dimulai dari pembentukan TPKJM Kecamatan Mlandingan dengan kegiatan pertama kali adalah blusukan jiwa, berupaya untuk mulai bersikap active case finding. Banyak permasalahan dari hasil blusukan, dan jawabannya adalah peranan puskesmas untuk kesehatan jiwa saat itu tidak optimal baik target program, petugas, dan pembiayaan. Kami juga melakukan upaya buka pasung sejak 2014, setelah kami buka, maka langsung dirujuk ke RSJ Lawang. Berawal dari keterbatasan layanan jiwa saat itu maka untuk mendekatkan akses layanan jiwa, kami membuat proposal untuk penyediaan fasilitas layanan kesehatan jiwa di Kabupaten Situbondo.